Senin, 09 April 2012

Aku lihat Kalian

Aku lihat lusinan kepala disana
aku lihat
di tepian masjid
Di kotaku yang diam
Kepala-kepala ini rapuh
Perlu perban di sana-sini
Tapi kala itu..
Aku Cuma bisa lihat
Aku lihat ratusan perut membesar
Bukan kenyang
Bukan karena itu kawan,
Mereka korban dari busung lapar
Mereka korban dari nurani penguasa yang telah mati
Aku Cuma bisa lihat
Aku lihat bayi mengambang disungai
Baunya sebusuk jeritan orangtuanya
Yang karena susu mahal ia dibuang
Yang karena sekolah mahal ia dibuang
Kulitnya sehitam hati yang berwenang
Namun,sekali lagi aku hanya bisa lihat
Dari kejauhan
Aku lihat pembongkaran tadi siang
Yang dibongkar adalah kesempatan hidup rakyat
Yang karena kesempatan kerja tidak ada
Ia harus berjualan di tepi jalan
Jalan yang biasa dilewati sedan-sedan mewah
Berplat merah
Entah jijik, atau terlalu mencintai kebersihan
Pengemudi sedan itu, yang berplat merah
membuat perintah
Agar bersih jalannya dari kotak kaki lima
Tak peduli nasib perut orang lainya
Asal jalan bersih, ia senang, ia bangga
Dan ketika itu aku diam sejenak
aku muak
rasanya mau mutah
setiap hari disuguhi adegan
yang berima kesedihan
aku bosan melihat mereka lapar
aku bosan melihat mereka mati dan tergusur
aku bosan!
Rasanya seperti mau menangis
Tetapi tak bisa,bola mataku dibeton keadaan
Yang semennya adalah televisi
Kerikilnya adalah keadaan
Dan pasirnya adalah hiburan palsu
Aku hanya bisa melihat mereka
Aku hanya bisa melihat mereka
Aku hanya bisa melihat mereka
Melotot,mengumpat
Dan menyumpah pemerintah
Lalu aku buat sajak
-IA-
03-September-2011 (pernah dimuat di tisu toilet dan kertas makanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar