Malam ini aku mengikuti gelombang
Berputar diantara hening dan pusat keramaian
Mencoba mencari celah agar keluar
Dari dua hal yang membingungkan
Aku coba minum susu pagi-pagi benar
Agar aku kuat mengambi keputusan
Agar aku bisa berjalan dengan benar
Tapi susu tak memberikan kekuatan itu
Susu hanya memulurkan tulang-tulang
Itu kata iklan di televisi kemarin
Aku makan roti, keju , dan telur mata sapi siang ini
Berharap bisa membuat aku bertahan kala badai
Jangan kau remehkan hening. Ia tenang dari luar tapi
memekakan telinga dari dalam
Dan keramaian. Kau tahu sendirilah. Ia merusak kita dari
luar.
Dua hal ini, adalah badai yang mengerikan
Tapi roti, keju dan telur mata sapi tak membantuku hari
ini
Makanan ini hanya menambah berat badanku, itupun hanya
sedikit.
Lalu apa yang aku butuhkan untuk keluar dari hening dan
keramaian?
Aku menginginkan sebuah tempat dimana hening dan
keramaian ada dalam porsi yang pas
Sehingga menimbulkan harmoni seperti kicau burung, suara
ombak, atau sekedar tetes embun
Tapi dimana tempat itu?
Dimana celah yang bisa mengeluarkanku dari badai sempurna
ini?
Lalu dari kejauhan terdengar suara
Semua tergantung
darimu.
Tak perlu
kemana-mana, ubah saja sudut pandangmu.
Lalu kau akan
temukan porsi yang tepat untuk berjalan dengan benar.
-IA-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar